PROFIL
PROFIL
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
KONTAK
KONTAK
TRANSPARANSI KEUANGAN
TRANSPARANSI KEUANGAN
SATU DATA
SATU DATA
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN

AKIBAT FOGGING : NYAMUK MATI, MERUSAK HATI

AKIBAT FOGGING : NYAMUK MATI, MERUSAK HATI
Istilah “fogging” sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Kegiatan ini merupakan penyemprotan insektisida tertentu untuk membunuh nyamuk dewasa. Fogging biasa dilakukan untuk menanggulangi kasus demam berdarah (DBD). Banyak masyarakat yang langsung meminta dilakukan fogging setiap terjadi kasus demam berdarah diwilayahnya. Namun apakah fogging tidak berbahaya bagi manusia ? Dr. Luh Supadmi, Kepala Puskesmas I Denpasar Barat, mengatakan bahwa fogging memberi efek yang sangat berbahaya bagi masyarakat. “Terlalu sering terpapar asap fogging dapat merusak jaringan hati” terangnya disela-sela evaluasi Juru Pemantau Jentik di Kantor Camat Denpasar Barat Rabu (24/7) lalu. Hati merupakan organ yang berfungsi membantu ginjal sebagai penetral dan penyaring racun dan dikeluarkan lewat urin. Sel-sel hati berfungsi sebagai tempat perombakan sel-sel darah merah dan menguraikan hemoglobin sehingga menghasilkan empedu. Kerusakan hati berakibat fatal bagi manusia. Lebih jauh diungkapkannya, dalam jangka pendek setelah terpapar asap fogging, seseorang dapat menderita sakit kepala, pusing, mual, sakit dada, muntah-muntah, kudis, sakit otot, keringat berlebihan, kram, diare, sulit bernafas, pandangan kabur dan akhirnya dapat menyebabkan kematian. Sedangkan dalam jangka panjang adalah karsinogenic (pembentukan jaringan kanker pada tubuh); mutagenic (kerusakan genetic untuk generasi yang akan datang); teratogenic (kelahiran anak cacad dari ibu yang keracunan) dan residu sisa berbahaya. Pihaknya memang dapat memberikan pemeriksaan fisik terhadap orang yang terpapar asap fogging, namun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, harus melalui pemeriksaan darah lewat laboratorium. Hal ini penting untuk mengetahui jumlah racun yang mengendap dalam organ tubuh dan darah. Terlebih bagi para petugas fogging yang lama terpapar asap selama kegiatan fogging. Begitu berbahayanya akibat dari terpapar asap fogging membuat Made Dirgi menjadi waswas. Made Dirgi adalah salah satu petugas fogging di Kelurahan Pemecutan. Ia telah menjalankan tugasnya sejak tahun 1999. Mulai dari mencampur obat insektisida dengan solar perbandingan 1:20 liter, mempersiapkan mesin, melakukan fogging hingga merawat mesin ia jalani bersama petugas lain. Hampir setiap tahun ada kegiatan fogging focus dari Dinas Kesehatan di kelurahannya. Alisnya pernah melepuh terkena uap saat mencampur obat insektisida. Ditanya apakah pernah merasa sakit, dirinya mengaku tidak terlalu. “Yen merase ten luung bayu’e, ke puskesmas tyang ngidih ubad jak buk dokter” (kalau merasa tidak enak badan, saya ke puskesmas minta obat ke buk dokter), ungkapnya. Meski berbahaya, dirinya mengaku siap melaksanakan fogging. Namun demikian, ia berharap masyarakat mau melakukan PSN dan hidup bersih sehingga dirinya tak perlu lagi berurusan dengan insektisida berbahaya. Kepala Kelurahan Pemecutan Ida Bagus Made Purwanasara mengatakan diruang kerjanya, pihaknya masih mencari formulasi untuk memberi efek jera kepada masyarakat yang tidak mau melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). “PSN merupakan kegiatan yang paling efektif karena memberantas sarang nyamuknya. Bila sarang nyamuk tidak ada, nyamuk tidak dapat bertelur, tidak akan ada jentik nyamuk dan tidak ada nyamuk baru” terangnya. Tahun 2013 ini pihaknya akan menempel stiker yang menandakan sebuah rumah positif jentik. Dengan demikian masyarakat sekitar akan waspada dan pemilik rumah merasa malu tidak melakukan PSN. “Nanti cara-cara lain kita coba formulasikan bersama aparat banjar”, terangnya. (up)
Tags